Mengalahkan Mitos
Telah banyak riset yang dilakukan oleh para peneliti untuk memahami munculnya kewirausahaan, yang hasilnya memberikan pemahaman dan kebenaran bahwa mitos-mitos tersebut tidak boleh dipercaya. Berikut disajikan beberapa mitos yang selalu kita dengar di tengah masyarakat.
Mitos: Wirausaha merupakan bakat dan keturunan
Bakat memang dapat membantu seseorang menjadi pengusaha, namun bukanlah satu-satunya penentu untuk menjadi pengusaha. Kenyataannya, banyak pengusaha dapat meraih kesuksesan yang diawali oleh adanya keterpaksaan dan kondisi hidup yang sulit, serta banyak pula pengusaha sukses bukan karena faktor keturunan.
Mitos: Pengusaha adalah pelaku, bukan pemikir
Banyak yang beranggapan bahwa pengusaha adalah pelaku yang langsung menjalankan usaha di lapangan. Padahal, pengusaha merupakan pelaku sekaligus pemikir. Penekanan untuk mematahkan mitos ini akan dijelaskan pada pembahasan perencanaan bisnis, dimana terdapat satu indikasi bahwa “pemikiran” wirausaha adalah sama
pentingnya dengan “melakukan” wirausaha. Wirausaha harus memiliki kecakapan dalam mempersiapkan bisnisnya dengan strategis, taktik, dan cara yang semuanya harus diputuskan berdasarkan pemikiranyang mendalam meski terdapat keputusan intuitif yang bisa saja dijalankan.
pentingnya dengan “melakukan” wirausaha. Wirausaha harus memiliki kecakapan dalam mempersiapkan bisnisnya dengan strategis, taktik, dan cara yang semuanya harus diputuskan berdasarkan pemikiranyang mendalam meski terdapat keputusan intuitif yang bisa saja dijalankan.
Mitos: Wirausaha tidak bisa diajarkan atau dibentuk
Seperti semua disiplin ilmu lain, kewirausahaan mempunyai model, proses, dan studi kasus yang menjelaskan bahwa karakteristik kewirausahaan sebenarnya diciptakan. Ciri-ciri keagresifan, prakarsa, pengarah, kesanggupan menanggung resiko, kemampuan analisis, dan keterampilan dalam hubungan antarmanusia dapat diajarkan.
Mitos: Pengusaha adalah selalu sebagai investor
Pendapat yang menyatakan bahwa pengusaha adalah mereka yang bertindak sebagai investor atau orang yang menyetorkan modalnya tidak salah, namun akan menjadi salah apabila hal tersebut dianggap satu-satunya, sebab seorang investor juga harus memiliki perilaku yang inovatif.
Mitos: Pengusaha membutuhkan keberuntungan
Pada “tempat dan waktu yang tepat” selalu terdapat keberuntungan, tetapi yang pasti “keberuntungan” terjadi ketika sudah dilakukan persiapan untuk menemukan peluang. Pengusaha disiapkan untuk menangkap peluang, dan ketika peluang itu muncul seringkali dipandang sebagai “keberuntungan”. Sebenarnya akan lebih baik jika melakukan persiapan terlebih dahulu untuk menghadapi berbagai peluang yang pasti akan terjadi dan pandai memanfaatkan momentum.
Mitos: Pengusaha harus selalu sukses dan tidak boleh gagal
Persepsi ini sangat keliru karena pengusaha yang sukses selalu membangun bisnisnya dengan jatuh bangun dan banyak yang mengalami kegagalan. Sebenarnya, kegagalan memberikan banyak pelajaran kepada mereka yang berkeinginan untuk terus belajar dan sering justru mengarahkan seseorang mencapai kesuksesan di masa mendatang.
Mitos: Pengusaha adalah sama seperti penjudi
Seorang penjudi terkadang tidak dapat menghitung risikonya dan mendapatkan kemenangan hanya dari keberuntungan, sedangkan pengusaha mendapatkan keuntungan atau kesuksesan dari menghitung risiko. Pengusaha akan berhasil bila mengawali usahanya dengan kerja keras melalui perencanaan dan persiapan yang matang untuk memperkecil risiko.
@deviveraW
aku satu shaf dibelakang mu ^_^
0 komentar:
Posting Komentar